F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 LAODIKIA : JEMAAT YANG SUAM-SUAM KUKU (3)

By. Pdt. Esra Alfred Soru, STh, MPdK.

Di sini kata-kata “membeli dari pada-Ku” jelas menunjukkan bahwa keselamatan itu tidak bisa mereka dapatkan sendiri, tidak bisa mereka dapatkan dengan usaha mereka, tidak bisa mereka dapatkan melalui kemampuan mereka, semua itu hanya bisa didapatkan dari Tuhan / Yesus. Karena itu maka semua orang di dunia ini yang mencari keselamatan, yang berusaha untuk selamat, yang berjuang untuk selamat, tidak mungkin mendapatkannya tanpa Yesus.

Kis 4:12 - Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."

Khotbah Minggu : 11 Agustus 2013
Serial Khotbah 7 Jemaat (Part 7c)
LAODIKIA : JEMAAT YANG SUAM-SUAM KUKU


Wah 3:14-22 – (14) "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah: (15) Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! (16) Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku. (17) Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang, (18) maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat. (19) Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah! (20) Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku. (21) Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya. (22) Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."

Pada bagian pertama dan kedua pembahasan tentang jemaat Laodikia ini, saya sudah membahas sejumlah hal. Sekarang saya akan melanjutkan pembahasan tentang jemaat Laodikia dengan beberapa hal lagi :

VI. BAGAIMANA CARANYA MENJADI PANAS SECARA ROHANI?

Kita sudah melihat bahwa yang menjadi masalah utama bagi jemaat Laodikia adalah mereka mengalami kesuaman secara rohani / suam-suam kuku. Kondisi semacam ini membuat Tuhan begitu muak terhadap mereka. Dikatakan bahwa Tuhan akan memuntahkan mereka dari mulut-Nya. Juga Tuhan lebih suka mereka dingin (kafir total) atau panas (bersemangat / serius dengan Tuhan) daripada mereka suam-suam kuku. Dan saya kira tidak ada orang yang ingin mendapatkan respon / reaksi dari Tuhan seperti ini. Hanya saja harus diakui bahwa ada begitu banyak orang Kristen atau bahkan boleh dikatakan mayoritas orang Kristen adalah orang Kristen yang suam-suam kuku. Jika demikian, apakah yang harus dilakukan untuk bias keluar dari kondisi suam-suam kuku ini? Teks kita memperlihatkan beberapa hal :

a. Kita harus sungguh-sungguh percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.


Wah 3:18 - maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.


Setelah Tuhan mengecam kondisi rohani dari jemaat Laodikia yang suam-suam ini, Ia lalu memberikan nasihat pada mereka agar mereka membeli dari pada-Nya emas, pakaian putih dan minyak untuk melumas mata mereka. Kelihatannya tekanan utama dari ayat ini adalah pada kata “membeli”. Dan “membeli” di sini dinyatakan “dari pada-Ku”. Artinya mereka harus membeli dari Tuhan.


Wah 3:18 - maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku….”


Kata “dari pada-Ku” juga ditekankan di sini. Mengapa? Karena kita tahu bahwa orang Laodikia merasa begitu hebat, begitu kaya, begitu makmur, begitu kuat, sehingga mereka tidak merasa membutuhkan apa-apa atau siapa-siapa di luar mereka. Ingat apa yang saya ceritakan di bagian I bahwa ketika kota mereka dihancurkan gempa bumi, mereka bahkan menolak bantuan apapun dari pihak luar. Mereka merasa mampu untuk membangun kota mereka sendiri. Ini menunjukkan bahwa mereka merasa tidak membutuhkan apa-apa atau siapa-siapa di luar diri mereka. Tapi justru di sini Tuhan menyuruh mereka membeli “dari pada-Ku” (dari Tuhan). Jadi mereka harus sadar bahwa sekalipun mereka anggap diri mereka kaya, hebat, tinggi, makmur, tetapi mereka ternyata miskin, melarat, buta dan telanjang di hadapan Tuhan dan karenanya mereka membutuhkan Tuhan.


John Stott - Kita harus melihat penekanan yang diberikan pada kata-kata ‘dari padaKu’. Di atas segala-galanya inilah yang harus dipelajari oleh jemaat Laodikia. Mereka menganggap diri mereka sendiri cukup; mereka harus dengan rendah hati mendapatkan kecukupan mereka dalam Kristus. Mereka berkata: ‘Aku tidak membutuhkan / kekurangan apa-apa’; mereka harus mengakui bahwa mereka mempunyai kebutuhan yang besar dan bahwa hanya Kristus yang bisa memberikannya / menyuplainya.  Mereka berkata: ‘Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku, dan aku tidak membutuhkan / kekurangan apa-apa’. Yesus Kristus harus merendahkan kata ganti orang yang sombong (maksudnya kata ‘aku’ dalam ay 17a) dan meletakkannya di tanah dan berkata: ‘dari pada-Ku….”. (What Christ Think of the Church, hal.121-122).


Laodikia
Credit :dieoffenbarung.org


Jakob P.D.Groen - “supaya engkau membeli dari pada-Ku”. Yesus menunjukkan diri sebagai satu-satunya sumber kekayaan. Hendaklah jemaat Laodikia mencari pertolongan dari Kristus. Alangkah baiknya jika mereka merendahkan diri dan membiarkan diri mereka dinasihati dan dipimpin oleh Kristus. (Aku Datang Segera, hal. 70).

Jadi mereka disuruh membeli dari Tuhan. Membeli apa? Emas, pakaian putih dan minyak untuk mata mereka. Ingat bahwa 3 hal ini diangkat dari apa yang menjadi kekayaan dan kebanggaan Laodikia. Mereka adalah kota yang kaya dengan emas yang banyak, tetapi mereka disuruh membeli emas dari Tuhan. Mereka mempunyai pabrik-pabrik pakaian, tetapi mereka disuruh membeli pakaian dari Tuhan. Mereka menjadi pusat kedokteran secara khusus memproduksi salep mata, tetapi mereka disuruh membeli minyak untuk melumas mata mereka dari Tuhan.



Jikalau sekarang Tuhan menyuruh mereka membeli 3 hal ini, tentu ini tidak boleh dipahami secara hurufiah. Ini mempunyai makna simbolik. Lalu simbol dari apa?

- Emas.

Emas secara umum dianggap sebagai simbol dari kekayaan (apalagi pada zaman dahulu) sehingga memiliki emas dianggap sebagai memiliki kekayaan. Tidak memiliki emas artinya tidak kaya. Bandingkan :

* Salomo yang dianggap raja terkaya Israel di mana ia memiliki banyak emas.


1 Raj 10:14 – Adapun emas, yang dibawa kepada Salomo dalam satu tahun ialah seberat enam ratus enam puluh enam talenta, (15) belum terhitung yang didapat dari saudagar-saudagar dan dari pedagang-pedagang …”

Note : Emas 1 tahun yang didapat Salomo adalah 666 talenta.

CEV - Solomon received about twenty-five tons of gold a year.

BIS - Setiap tahun Raja Salomo menerima hampir 23.000 kilogram emas



1 Raj 10:21 - Segala perkakas minuman raja Salomo dari emas dan segala barang di gedung "Hutan Libanon" itu dari emas murni; tidak ada barang perak, sebab orang menganggap perak tidak berharga pada zaman Salomo.


1 Raj 10:27 - Raja membuat banyaknya perak di Yerusalem sama seperti batu,
….


 *Petrus yang miskin karena tidak mempunyai emas dan perak.
-
Petrus menyembuhkan seseorang didalam nama Yesus
Credit : Ministry to Children
Kis 3:6 - Tetapi Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!"
Jadi emas boleh dianggap sama dengan kekayaan.

Kalau di sini Tuhan menyuruh membeli emas dari pada-Nya, sudah pasti itu bukan emas secara fisik tetapi itu adalah simbol dari kekayaan yang bersifat rohani.


Bandingkan :


Luk 12:21 - Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah."



Yak 2:5 – “….Bukankah Allah memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman dan menjadi ahli waris Kerajaan yang telah dijanjikan-Nya kepada barangsiapa yang mengasihi Dia?


Karena itu kalau dikatakan bahwa orang Laodikia harus membeli emas dari Tuhan, artinya adalah mereka harus membeli kekayaan rohani dari Tuhan.


Tetapi kekayaan rohani itu dalam bentuk apa? Perhatikan ayat berikut :



1 Pet 1:7-10 - Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu -- yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api -- sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya. (8) Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan, (9) karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu. (10) Keselamatan itulah yang diselidiki dan diteliti olehnabi-nabi, yang telah bernubuat tentang kasih karunia yang diuntukkan bagimu.



Dari ini boleh dikatakan bahwa kekayaan rohani itu adalah keselamatan jiwa kita yang tercakup di dalamnya adalah puji-pujian, kemuliaan dan kehormatan.



Dengan demikian kalau Tuhan menyuruh jemaat Laodikia untuk membeli emas daripada-Nya, artinya adalah mereka disuruh untuk membeli keselamatan dan semua hal yang terkandung di dalamnya (puji-pujian, kemuliaan dan kehormatan) dari pada- Nya.


-Pakaian putih.
Pakaian putih dipakai di dalam Alkitab dipakai untuk menyimbolkan beberapa hal, salah satunya adalah kebenaran / keselamatan.

Credit: steadfast-ministries.com

Wah 7:9,13-14 – (9) Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. (13) Dan seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku: "Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu…. (14) … "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.


Note : Membuat putih di dalam darah Anak Domba artinya mereka disucikan oleh Kristus dan berarti mereka adalah orang-orang yang diselamatkan.



Yes 61:10 - Aku bersukaria di dalam TUHAN, jiwaku bersorak-sorai di dalam Allahku, sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan kepadaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran,…”


Karena itu kalau Tuhan menyuruh orang Laodikia membeli pakaian putih dari pada- Nya, artinya adalah mereka harus membeli kebenaran / keselamatan dari pada-Nya.

- Minyak untuk mata
Minyak untuk mata di sini jelas dihubungkan dengan kebutaan mereka.


Wah 3:17 – “….engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang.


Sudah tentu buta di sini bukan buta fisik tetapi buta secara rohani yang adalah gambaran dari orang-orang yang tidak percaya.


2 Kor 4:4 - yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.


Yoh 12:40 - "Ia telah membutakan mata dan mendegilkan hati mereka, supaya mereka jangan melihat dengan mata, dan menanggap dengan hati, lalu berbalik, sehingga Aku menyembuhkan mereka."


Karena itu orang-orang percaya / orang-orang yang diselamatkan disebut sebagai orang-orang yang disembuhkan dari kebutaan mereka.



Albert Barnes - Kasih karunia injil memampukan manusia yang tadinya buta untuk melihat dengan jelas karakter Allah, keindahan jalan keselamatan, keindahan pribadi dan pekerjaan Kristus dsb.



Karena itu kalau Tuhan menyuruh mereka untuk membeli minyak untuk melumas mata mereka supaya mereka sembuh dari kebutaan mereka artinya adalah mereka harus membeli kesembuhan / keselamatan dari Tuhan.


Jadi terlihat bahwa 3 barang / benda yang disuruh untuk dibeli (emas, pakaian putih dan minyak untuk mata) sama-sama berbicara tentang keselamatan. Jadi dengan kata lain Tuhan menyuruh jemaat Laodikia yang sementara berada di dalam keadaan suam-suam kuku untuk membeli keselamatan.

Di sini kata-kata “membeli dari pada-Ku” jelas menunjukkan bahwa keselamatan itu tidak bisa mereka dapatkan sendiri, tidak bisa mereka dapatkan dengan usaha mereka, tidak bisa mereka dapatkan melalui kemampuan mereka, semua itu hanya bisa didapatkan dari Tuhan / Yesus. Karena itu maka semua orang di dunia ini yang mencari keselamatan, yang berusaha untuk selamat, yang berjuang untuk selamat, tidak mungkin mendapatkannya tanpa Yesus.



Kis 4:12 - Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."

1 Yoh 5:12 - Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup.

Yoh 14:6 - Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.



Lalu bagaimana mendapatkan keselamatan dari Yesus itu? Dengan percaya kepada Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat. Karena itu tanpa percaya dan menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat, tidak ada seorang pun yang bisa diselamatkan, termasuk saudara yang beragama Kristen atau bahkan mempunyai kedudukan tinggi di dalam agama / gereja. Saudara boleh kaya, boleh makmur, boleh hebat, boleh maju seperti orang-orang Laodikia, tetapi tanpa Yesus, saudara akan masuk neraka. Karena itu percayalah sungguh-sungguh dan terimalah Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi saudara.

Kalau saudara mau datang kepada Kristus, apakah Kristus mau menerima saudara? Kalau saudara mengundang Kristus untuk masuk ke dalam hati saudara apakah Ia mau masuk? Ya!


Wah 3:20 - Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.


Ayat ini memberikan jaminan bahwa kalau saudara betul-betul percaya dan mengundang Yesus, Ia pasti mau masuk, mengampuni dosa saudara dan bersekutu dengan saudara!

Hanya itu? Ya! Tidak perlu berbuat apa-apa? Ya! Tidak perlu usaha apa-apa? Ya! Kalau begitu apa arti kata “membeli” dalam ayat ini?


Wah 3:18 - maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas …. dan juga pakaian putih,… dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.

Jikalau emas, pakaian putih dan minyak di sini sebagai simbol keselamatan, dan orang Laodikia disuruh membeli itu dari pada Tuhan, tidakkah ini berarti bahwa keselamatan itu adalah hasil usaha / pembelian manusia? Tidak! Jika kita menafsirkan demikian maka itu akan bertentangan dengan ayat-ayat seperti :



Rom 3:24 - dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.


John Stott - Tetapi mengapa Ia menasihatkan jemaat Laodikia untuk membeli dari padaNya? Bisakah keselamatan dibeli?  Tidak! Pasti tidak! Itu merupakan karunia Cuma-Cuma bagi kita karena itu dibeli oleh Kristus pada kayu salib. Undangan-Nya ‘belilah dari padaKu’ tidak boleh ditekankan. Tidak diragukan bahwa Ia menggunakan bahasa yang cocok dengan jemaat Laodikia yang mempunyai pikiran dagang. Ia menyamakan diri-Nya sendiri dengan seorang pedagang yang mengunjungi kota itu untuk menjualbarang-barangnya dan bersaing dengan penjual-penjual yang lain. ... Mungkin ia juga memikirkan seruan Yehovah: ‘Hai, setiap orang yang haus, datanglah kepada air; dan ia yang tidak mempunyai uang, datanglah dan makanlah! Datanglah, belilah anggur dansusu tanpa uang dan tanpa harga’ (Yes 55:1). (What Christ Think of the Church, hal.122).



William R. Newell - Kasih karunia selalu cuma-cuma. Kita membelinya ‘tanpa uang dan tanpa harga’, sekalipun Kristus harus menanggung api penghakiman Allah untuk mendapatkannya bagi kita.
Kalau memang keselamatan itu cuma-cuma, lalu apa artinya “membeli” di dalam ayat tersebut? Artinya adalah bahwa ikut Kristus membutuhkan pengorbanan dari pihak kita.


Pulpit Commentary - Tetapi itu harus dibeli, dan akan memerlukan pengorbanan sesuatu, yang sekalipun mereka cintai, tidak ada artinya dibandingkan dengan apa yang akan mereka dapatkan sebagai gantinya.

Bandingkan dengan :


Mat 13:44-46 – (44) Hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu”. (45) Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. (46) Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, ia pun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu”.


Jadi ini bukan berarti kita membeli keselamatan. Tidak! Keselamatan kita dapatkan dengan gratis, tetapi pengikutan / pengiringan kepada Tuhan di dalam perjalanan keselamatan itu, membutuhkan banyak pengorbanan. Kita harus mengorbankan waktu, tenaga, keuangan, keluarga, kesenangan bahkan nyawa kita.


John Wesley – Untuk mendapatkan keselamatan, kita tidak perlu bayar apa-apa. Untuk mengikuti Dia, ada sesuatu yang perlu kita berikan. Tetapi untuk melayani Dia, kita harus memberikan segalanya.



Inilah cara untuk keluar dari kesuaman rohani / suam-suam kuku. Percayalah kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, dan rela berkorban dalam perjalanan mengiring dan melayani Dia. Ini adalah langkah pertama untuk menjadi panas secara rohani. Tanpa ini, langkah-langkah selanjutnya tidak akan ada artinya!

b. Kita harus bertobat dari dosa-dosa kita.
Pertobatan dari dosa adalah cara selanjutnya untuk keluar dari kesuaman rohani / menjadi panas secara rohani.

Wah 3:19 - Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!

Satu hal yang perlu saya jelaskan adalah bahwa ketika kita belum percaya pada Yesus maka sebagai orang berdosa kita akan dihukum oleh Allah untuk setiap dosa-dosa kita.

Tetapi pada saat kita sudah percaya pada Yesus, kita sama sekali tidak bisa dihukum oleh Allah sekalipun kita berdosa karena untuk dosa-dosa yang akan kita perbuat pun, Ia sudah membayar untuk semuanya itu ketika Ia disalib terutama pada saat Dia berkata “sudah selesai”.


Rom 8:1 - Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. Jadi dosa apapun tidak akan pernah membuat kita dihukum oleh Allah.


Apakah ini berarti rekomendasi untuk kita berdosa? Tidak! Karena sekalipun kita tidak dihukum, kita akan dihajar oleh Allah. Jadi ada perbedaan antara dihukum dan dihajar.


Orang berdosa yang tanpa penebus akan dihukum oleh Allah, tetapi orang percaya yang sudah memiliki penebus dosa, ia akan dihajar Allah apabila ia berdosa dan tidak bertobat.



Karena itu hukuman adalah untuk orang tidak percaya sedangkan hajaran adalah untuk orang percaya. Hukuman untuk musuh Allah, tetapi hajaran adalah untuk kekasih Allah dan anak-anak Allah.


Wah 3:19 - Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!


Ams 3:11-12 – (11) Hai anakku, janganlah engkau menolak didikan TUHAN, dan janganlah engkau bosan akan peringatan-Nya. (12) Karena TUHAN memberi ajaran kepada yang dikasihi-Nya, seperti seorang ayah kepada anak yang disayangi.


Note : Kata ‘ajaran’ di sini menurut saya sebaiknya diganti dengan ‘hajaran’.


Ibr 12:5-6 – (5) Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: "Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya; (6) karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak."

Geoffrey B. Wilson - Hajaran bukanlah tanda penolakan tetapi suatu bukti pengadopsian (Amsal 3:11,12; Ibr 12:5,6)…. Tuhan bukanlah Eli yang lunak terhadap anak-anak-Nya.

Kita juga harus meniru sikap kasih yang berani menegur ini, baik terhadap anak, murid, maupun jemaat. Anak-anak, murid-murid dan jemaat yang tidak ditegur / dihajar akan cenderung menjadi liar dan jahat.


Ams 23:13-14 – (13) Jangan menolak didikan dari anakmu ia tidak akan mati kalau engkau memukulnya dengan rotan. (14) Engkau memukulnya dengan rotan, tetapi engkau menyelamatkan nyawanya dari dunia orang mati.

2 Tim 4:2 - Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.
Note : Kata “nasihatilah” di sini seharusnya “hardiklah”.


William R. Newell - Berapa banyak pengkhotbah yang cukup mengasihi orang-orang kudus untuk menanggung resiko kemarahan mereka dengan mentaati 2 Tim 4:2 : ‘tegurlah, hardiklah’? Saya kuatir bahwa kita yang berkhotbah jarang setia pada kasih kita seperti Tuhan kita.

Kalau teguran dan hajaran itu bagi orang percaya / orang yang dikasihi Allah, berarti Wah 3:19 ini ditujukan untuk orang-orang Laodikia yang setelah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat tetapi masih saja terus berbuat dosa. Karena itulah maka Tuhan menyuruh mereka untuk bertobat. Jikalau mereka tidak bertobat dari dosa-dosa mereka Ia akan menghajar mereka. Tetapi di sisi yang lain, apabila mereka tidak bertobat dan tetap memelihara dosa-dosa mereka, maka mereka akan jatuh ke dalam kondisi rohani yang suam-suam kuku.


Ingat ini baik-baik, dosa yang saudara pelihara lambat laun akan menggerogoti kerohanian saudara, semangat saudara di dalam mengikuti Tuhan kegigihan saudara dalam melayani Tuhan, sehingga pada akhirnya saudara akan jatuh dalam kondisi suam-suam kuku. Karena itu kalau saudara tidak mau menjadi suam-suam kuku atau kalau saudara mau menjadi panas, saudara harus bertobat dari segala dosa-dosa yang dipegang.


Saya tidak tahu dosa apa yang saudara pegang dan sering lakukan. Mungkin perzinahan, perselingkuhan, dendam, kebencian, mencuri, dll. Kalau saudara tetap dengan erat memegang semua itu maka selain Tuhan akan menghajar saudara, saudara juga akan menjadi suam-suam kuku.


Budi Asali - Dosa, apalagi yang disadari dan disengaja, merupakan sesuatu yang paling cepat membuat seseorang menjadi suam. Dosa ini bisa merupakan dosa aktif, di mana kita melakukan sesuatu yang dilarang oleh Tuhan, seperti berdusta, berzinah, dan sebagainya, tetapi bisa juga merupakan dosa pasif di mana kita tidak melakukan / lalai melakukan apa yang diperintahkan oleh Tuhan, seperti malas melayani, tidak member persembahan persepuluhan, membolos dari kebaktian, tidak belajar Firman Tuhan, lalai dalam bersaat teduh, malas berdoa, dan sebagainya.


Maukah saudara melepaskan dosa-dosa itu alias bertobat? Bertobatlah supaya saudara bisa menjadi panas secara rohani.


c. Kita harus bersemangat / bergairah dalam perkara-perkara rohani.
Langkah ketiga untuk menjadi panas secara rohani adalah bergairah dalam mencari Tuhan, mengikuti Dia dan melayani Dia.


Wah 3:19 - Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!

Dalam ayat ini dikatakan “relakanlah hatimu” tetapi ini terjemahan yang kurang tepat. Kata Yunani yang dipakai di sini adalah “ZELOO” yang artinya bersemangat.




Bandingkan :

KJV - As many as I love, I rebuke and chasten: be zealous therefore (karena itu jadilah bersemangat), and repent.

TL - Orang-orang yang Kukasihi, merekalah yang Kutegur dan Kucambuk. Karena itu hendaklah kalian bersemangat, dan bertobatlah dari dosa-dosamu.



Living Bible - ‘so I must punish you, unless you turn from your indifference and become enthusiastic about the things of God’ (jadi Aku harus menghukum engkau, kecuali engkau berbalik dari sikap acuh tak acuhmu dan menjadi bergairah tentang perkaraperkara dari Allah).

TEV - I rebuke and punish all whom I love. Be in earnest, (bersungguh-sungguhlah) then, and turn from your sins.

TB2 - Siapa yang Kukasihi, ia Kutegur dan Kuhajar; sebab itu, bersungguh-sungguhlah dan bertobatlah!

Jadi pesannya di sini adalah supaya orang-orang yang suam-suam kuku itu menjadi bersemangat / bergairah / bersungguh-sungguh dalam perkara-perkara rohani.


Apakah yang menyebabkan mereka menjadi suam-suam kuku? Karena mereka begitu bersemangat di dalam mengejar harta kekayaan dunia dan mengabaikan perkara-perkara rohani Karena itu di sini mereka dinasihatkan untuk bersemangat / bergairah di dalam perkara-perkara rohani seperti sebelumnya mereka begitu bersemangat / bergairah dalam mengejar kekayaan duniawi.

Jakob P.D.Groen - Janganlah mereka duduk bermalas-malas seolah-olah mereka sudah sampai. Sebaliknya, hendaklah mereka berjuang sekuat tenaga untuk menerima kekayaan dari Kristus. Laodikia harus bertobat dari sifat duniawi yang menguasai kehidupan jemaat, yang hanya menyibukkan diri untuk mencari kekayaan dunia. (Aku Datang Segera, hal. 71).



Kata “ZELOO” ini dalam ayat ini ditulis dalam bentuk present imperative (kata perintah bentuk present), yang menunjukkan bahwa Tuhan menginginkan supaya perintah ini dilakukan terus-menerus. Karena itu kita bukan hanya disuruh bersemangat / bergairah, tetapi terus bersemangat / terus bergairah. Dengan kata lain semangat / gairah kita kepada perkara-perkara rohani tidak boleh “panas-panas tahi ayam”. Ini adalah cara untuk terlepas dari kesuaman rohani / menjadi panas secara rohani. Suatu cara di mana seorang Kristen harus memiliki suatu komitmen yang tegas untuk mencari Allah dengan sungguhsungguh / dengan bersemangat.



John Stott - Gagasan untuk ‘terbakar’ untuk Kristus akan dianggap oleh sebagian orang sebagai emosionalisme yang berbahaya. Mereka akan berkata: ‘Tentu saja kita tidak dimaksudkan untuk menjadi ekstrim, bukan? Engkau tidak meminta kita untuk menjadi orang yang fanatik terhadap injil?’ Nah, tunggu sebentar. Itu tergantung pada apa yang engkau maksudkan. Jika dengan ‘fanatisme’ engkau memaksudkan “sepenuh hati” maka kekristenan adalah agama yang fanatik, dan setiap orang kristen harus menjadi seorang yang fanatik. Tetapi fanatisme bukanlah “sepenuh hati” dan “sepenuh hati” bukanlah fanatisme. Fanatisme merupakan “sepenuh hati” yang  tanpa akal’. Itu adalah hati yang terpisah dari kepala. ... ‘Komitmen tanpa pemikiran adalah fanatisme yang sedang beraksi; tetapi pemikiran tanpa komitmen merupakan pelumpuhan semua tindakan / aksi’. Apa yang diinginkan dan layak didapatkan oleh Yesus Kristus adalah pemikiran yang membawa kepada komitmen dan komitmen yang dilahirkan oleh pemikiran. Ini merupakan arti dari “sepenuh hati” atau menyala bagi Allah. (What Christ Think of the Church, hal.116-117).


Ya, jadi kita harus mempunyai komitmen untuk bergairah, bersungguh-sungguh, bersemangat untuk mencari Tuhan. Karena bersemangat / bergairah / bersungguhsungguh di sini harus dilakukan terus menerus maka komitmen itu adalah apa pun yang terjadi, saya harus berbakti dengan rajin, ikut Pemahaman Alkitab dengan tekun, bersaat teduh dengan setia, berdoa dengan sungguh-sungguh dan sebagainya. Tapi bagaimana kalau saudara justru rasa malas? Tidak ingin berdoa, tidak ingin membaca Alkitab, tidak ingin melayani, dsb? Ingat, kalau ada saat di mana saudara paling butuh makan, mungkin itu adalah saat di mana saudara tidak mempunyai nafsu makan. Kalau ada saat di mana saudara paling butuh bernafas, mungkin itu adalah saat di mana saudara sukar bernafas.



Demikian juga kalau ada saat saudara paling butuh Firman Tuhan, itu adalah saat di mana saudara tidak kepingin mendengar Firman Tuhan / bosan terhadap Firman Tuhan. Kalau ada saat saudara paling butuh doa itu adalah saat di mana saudara tidak kepingin berdoa / malas berdoa. Atau dengan kata lain, sama seperti orang sakit yang kehilangan nafsu makan, seringkali harus memaksakan diri untuk makan, atau orang yang terkena sesak nafas harus tetap memaksakan diri untuk bernafas, demikian juga pada saat kita malas berdoa atau malas belajar Firman Tuhan, kita justru harus memaksakan diri untuk melakukan hal-hal itu. Kalau kita berkomitmen seperti ini maka kita tidak akan mengalami kesuaman rohani, sebaliknya kita akan menjadi panas secara rohani. Karena itu teruslah bersungguh-sungguh, teruslah bergairah, teruslah berapi-api, teruslah bersemangat di dalam perkara-perkara rohani.

Jadi ada 3 hal yang perlu kita lakukan supaya kita tidak suam-suam kuku / menjadi panas secara rohani yakni percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, bertobat dari dosa-dosa dan terus bersemangat / bergairah dalam perkara-perkara rohani. 3 hal ini saling berhubungan satu sama lainnya sehingga yang satu tidak bisa dilakukan tanpa yang lain. Tindakan kedua dan ketiga akan percuma kalau tidak ada tindakan pertama, demikian juga tindakan ketiga tidak ada gunanya kalau tidak ada tindakan kedua. Tidak ada manfaatnya bertobat dari dosa-dosa apabila saudara belum menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Ini hanya akan membuat saudara menjadi orang yang baik di mata manusia tetapi tetap orang berdosa di hadapan Tuhan, dan sama sekali tidak menyelamatkan saudara.



Juga tidak ada manfaatnya bersemangat dalam hal rohani apabila saudara belum menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Bahkan ini sebenarnya menambah dosa karena segala sesuatu yang dilakukan tanpa iman adalah dosa.


Rom 14:23 – “… Dan segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman, adalah dosa.

Juga ini tidak ada bedanya dengan orang Yahudi yang begitu giat / bersemangat untuk Tuhan tetapi mereka tidak mengenal kebenaran / diselamatkan.


Rom 10:1-3 – (1) Saudara-saudara, keinginan hatiku dan doaku kepada Tuhan ialah, supaya mereka diselamatkan. (2) Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang mereka, bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar. (3) Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah.

Kata “giat” dalam ayat ini menggunakan kata Yunani “ZELOS” yang adalah kata yang sama dengan kata “bersemangat” dalam Wah 3:19 yang sudah dijelaskan di atas.

Bandingkan :

BIS – (2) Saya berani mengatakan bahwa mereka bersemangat sekali mengabdi kepada Allah. Tetapi semangat mereka itu tidak berdasarkan pengetahuan yang dari Allah


TB2 – (2) Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang mereka bahwa mereka sungguh berapi-api untuk Allah, tetapi tanpa pengertian.


Tidak ada manfaatnya bersemangat dalam hal-hal rohani apabila saudara tetap memegang dosa erat-erat.


Ada cerita tentang sebuah kapal yang berlabuh di dekat pantai. Karena pantainya landai, kapal itu tidak bisa merapat. Lalu seorang pelaut kepingin bersenang-senang di daratan, dan ia minta ijin kepada kapten kapal. Kapten mengizinkan, tetapi memberinya pesan: ‘Besok jam 5 pagi, kapal ini berangkat. Jadi kamu harus sudah kembali sebelum saat itu, atau kamu ditinggal!’. Pelaut itu pergi naik sekoci dengan dayung, dan setelah sampai ia menambatkan sekocinya di darat, dan ia lalu masuk ke suatu bar untuk bersenang-senang. Ia mabuk, dan waktu melihat jam, ia melihat bahwa pada saat itu sudah jam 4.30 pagi. Ia cepat-cepat pergi ke sekocinya, mendayung sekuat tenaga, tetapi ia tidak sampai-sampai ke kapalnya, dan kapalnya berangkat meninggalkan dia. Waktu ia sudah agak sadar, ia melihat ke belakang, dan ternyata sekocinya masih terikat di daratan. Banyak orang mendayung tetapi tidak bias maju-maju, karena terikat oleh dosa! Karena itu, bertobatlah dari segala dosa.



Dengan kata lain, tidak usah berusaha membuang dosa dan bersemangat untuk Tuhan kalau saudara belum percaya dan menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat saudara. Juga tidak usah bersemangat untuk Tuhan kalau saudara masih terus memegang dosa-dosa saudara. Jadi 3 tindakan ini harus dilakukan semuanya. Pertama-tama, percayalah / terimalah Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi saudara. Kedua, berjuanglah untuk membuang dosa-dosa dari hidup saudara. Ketiga, terus bersemangat dalam perkara-perkara rohani. Kalau saudara melakukan hal ini, saudara pasti tidak akan suam-suam kuku, sebaliknya akan menjadi panas di dalam Tuhan.


Rom 12:11 - Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.

Maukah saudara menjadi panas? Tuhan memberkati saudara!
- AMIN -

No comments:

Post a Comment

Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9