F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Peristiwa-Peristiwa Mulia Ketika Sang Mesias Telah Bangkit:

Oleh: Martin Simamora

“Aku” Diantara Kemuliaan  Sorga & Kegelapan Dunia,
Akankah Aku Memeluk dan Menyembah-Nya?
Kisah Mulia Lainnya Setelah Hari Pertama Pada Minggu Itu (7 - Selesai)
[Refleksi]




Momentum terakhir di bumi ini telah benar-benar  menegaskan bahwa Ia telah merombak bait suci Israel tanpa menyisakan sedikitpun relik-relik bernilai suci  pada bait suci itu dalam pandangan mata-Nya [Yohanes 2:19,21 Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali.".. Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri.], tetapi telah sama sekali didirikan kembali oleh Allah Sang Pencipta Langit Bumi pada diri Sang Mesias yang telah bangkit dari antara orang mati dengan sebuah kegemilangan yang dibawa didalam genggaman-Nya bahwa di dalam nama-Nya saja berita pertobatan dan pengampunan dosa di sampaikan kepada segala bangsa [Lukas 24:47]. Sebuah cara penggenapan pikiran dan kehendak Allah pada Yohanes 3:16: “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal,” menurut Bapa yang mengutus Anak-Nya yang tunggal itu.


Dunia yang dimaksud, bukan  tentang Israel atau sebuah spiritualisme keyahudian atau judaisme. Dia bukanlah konsepsi yang bahkan dapat diperbandingkan dengan religiusitas yang seluhur apapun dalam barometer-barometer batiniah dan bahkan mistisme-mistisme yang apapun juga ada di dunia ini. Ia bukan bertakhta didalam kemuliaan jiwa dan hikmah spititualisme manusia-manusia; Ia bertahkta di dalam  pikiran dan kehendak Allah atas segenap dunia ciptaan-Nya. Sehingga ini: “Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah- Yohanes 3:18” bukanlah sabda kuno oleh manusia masa lalu bernama Yesus Kristus.



Salah  satu sabda Yesus terkait masa depan dunia ini, menunjukan diri Sang Mesias yang telah bangkit dari kematian sebagaimana Kitab Suci telah menyatakan tentang-Nya, tak pernah masa lalu, namun senantiasa, di sepanjang masa itu masih ada,menghakimi setiap hati anak manusia di dunia ini: “Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu. Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku”- Yohanes 16:7-9. Pengajaran Yesus bukan sebuah pengajaran  tentang kebenaran yang lokalitas dan terbatas dalam keberlakuannya. Kala Ia berkata Roh Kudus akan menginsafkan dunia akan dosa karena tidak percaya kepada-Ku, maka kita memiliki rujukan kokoh dan keras untuk memahami  apakah sebetulnya kebenaran yang Yesus sampaikan kepada orang-orang Yahudi  yang berbunyi: “Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu- Yohanes 8:24," bukan kebenaran sabda Yesus yang hanya diperuntukkan bagi orang-orang Yahudi, bukan sama sekali. Karena ketika Roh Kudus datang maka cakupan kerja-Nya bukan hanya dunia Yahudi tetapi dunianya dunia secara global; Roh Kudus menginsafkan dunia akan dosa, dosa karena tidak percaya kepada Yesus. Sebuah penghakiman atas segenap manusia oleh Roh Kudus yang tak dapat dibatasi oleh apapun juga.


Bait suci Yahudi, para ahli Taurat, orang-orang  Farisi dan mahkamah Agama Yahudi sendiri tak lagi pernah menjadi sumber kebenaran, tetapi kini pada Yesus dan sabdanya yang kini harus disebarkan ke seluruh dunia: “dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman- Matius 28:20." Bahkan, kini Yesus tetap terlibat dalam penyampaian kebenaran dari-Nya di dunia ini sementara Ia berada di sorga, sebab Ia berkata menyertai senantiasa sampai kepada akhir zaman sekalipun kini tak ada satupun dari para rasul utamanya masih hidup.





Dia adalah Kebenaran Allah Yang Menghakimi Segenap Dunia dan Isinya, Ini Bukan Sama Sekali Kebenaran Versi Agama Tertentu Sebab Ia Bukan Ciptaan atau Rekayasa Agama Tertentu


Bahkan olehnya Bait Suci Israel selama-selamanya tak pernah lagi menjadi sumber keselamatan yang dapat menghadirkan Yesus yang telah bangkit dari antara orang mati! Pengutusan Yesus kepada para rasul tidak dilakukan di dalam bait suci dan apalagi dalam sebuah seremoni yang disaksikan atau dihadiri atau direstui Mahkamah Agama Yahudi. Bahkan tak ada perintah yang menunjukan agar para rasul memberitakan kebenaran yang ada tersisa dalam judaisme itu sendiri.


Tidak ada sama sekali.


Apa yang terjadi adalah ini:
▬▬Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi- Matius 28:18


Bumi yang mana atau bumi milik siapa? Jelas satu-satunya bumi yang didalamnya Allah menempatkan manusia di dalamnya. Tidak ada di sini bumi yang lain dengan manusia-manusia yang lainnya! Sorga yang mana atau sorga milik siapa? Jelas satu-satunya sorga yang didalamnya Allah bertakhta dan dari sanalah datang segala kehendak-Nya sejak zaman para nabi kudus-Nya [Ibrani 1:1-2; 1Petrus 2:8-12] hingga kegenapannya pada Yesus Sang Mesias. Tak ada di sini berbicara sorga  versi Kristen dan kemudian ada sorga  versi lainnya.


Yesus sejak semula menutup cara berpikir semacam ini kala ia berkata: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku- Yohanes 14:6. Pada kesempatan lain, Yesus menyatakan dirinya sebagi satu-satunya yang berkuasa atas maut dan berkuasa atas dunia kubur, dua hal yang sama sekali tak mengenal sekat-sekat agama! Perhatikanlah hal-hal berikut ini: “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup- Yohanes 5:24; Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya saatnya akan tiba dan sudah tiba, bahwa orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya, akan hidup- Yohanes 5:25. Orang-orang mati, ini tak peduli apapun agamanya akan berdiri dihadapan Anak Manusia sebagai hakim atas semuanya dan dihakimi menurut kebenaran yang dimiliki Anak Manusia itu sendiri: “Dan Ia telah memberikan kuasa kepada-Nya untuk menghakimi, karena Ia adalah Anak Manusia. Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara-Nya- Yohanes 5:27-28. Ketika Yesus berbicara “sorga,” “bumi,” dan “kuburan,” maka itu artinya tunggal dan universal berlaku bagi semua. Artinya hanya ada satu kubur yang merupakan lubang yang digali pada tanah di bumi; artinya hanya ada satu bumi yang merupakan tempat segala bangsa dan suku dan kepercayaan hidup; artinya hanya ada satu sorga tempat Allah memerintah sementara Ia dan sorganya bukanlah kreasi spiritualisme tertentu sama halnya dengan bumi dan kubur dengan kematian yang mendahuluinya bukanlah sebuah kreasi agama atau spiritualisme tertentu, tetapi Allah yang menetapkannya.



Ketika Yesus berkata “kepada-Ku  telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi,” maka itu sungguh satu bumi dan sungguh satu sorga yang sama sekali bukan bumi milik agama apa dan sorga milik agama apa, sebab hanya ada satu sorga yang dari sana datang  Sang Mesias yang melakukan kehendak Allah:

Yohanes 6:38 Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku


Datang dari sorga, bukan sama sekali sorga versi judaisme apalagi  versi Kristen, sebab tak ada satupun agama dan spiritualisme yang sedikit saja menjadi sumber bagi Allah untuk merancang sorga. Demikian juga kala Yesus berkata datang ke bumi ini, maka bumi juga bukan karya cipta agama dan spiritualitas apapaun.


Jika ada pendeta atau seorang yang mengaku Kristen mengajarkan adanya versi-versi kebenaran, ia sama saja seorang guru politeisme yang sangat menggelikan untuk tetap berkata lantang mengajar sebagai seorang guru kebenaran bagi dunia ini dan masih juga mengaku  pengikut Kristus, karena Sang Mesias sendiri hanya datang ke satu-satunya bumi ini dan dari satu-satunya sorga yang menciptakan satu-satunya bumi yang berpenghuni manusia!


KUASA DI BUMI, ini adalah pernyataan Sang Mesias yang secara sempurna menggenapkan segala bayang-bayang kebenaran yang menunjuk kepada diri-Nya sebagai Ia yang satu-satunya kebenaran dari Allah-dengan demikian juga meruntuhkan segala bentuk penantian akan-Nya berdasarkan bayang-bayang kebenaran yaitu nubuat para nabi. “Kuasa di bumi”  juga menunjukan kemutlakan dan keabsolutan diri-Nya atas segenap bola bumi. Tak ada kebenaran-kebenaran lain dan tak ada mesias-mesias lain, hanya dirinya saja kebenaran dan hanya dirinya saja Mesias dari Allah. Tepat seperti halnya hanya ada satu  tempat menguburkan manusia: tanah di bumi ini [entah itu di kremasi menjadi abu, tetap kesudahan jasadnya di dunia ini- pada bumi ini] dan hanya ada satu yang membangkitkan semua manusia yang ada di dalam kubur: Anak Manusia!  KUASA DI SORGA, ini adalah bagian yang sejak semula mendatangkan penolakan yang hebat dari manusia kala Ia menyatakan dirinya sebagai yang datang dari sorga dan penuh kuasa dari sorga ke bumi ini, seperti hal-hal berikut ini: “Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia- Yohanes 6:51." Pernyataan Yesus ini sunggguh telah menjungkirbalikan segala pemahaman spiritulisme kegamaan di dunia ini terkait ketetapan Allah bagaimana kehidupan kekal dapat dimiliki manusia. Ini menimbulkan pertengkaran:“Orang-orang Yahudi bertengkar antara sesama mereka dan berkata: "Bagaimana Ia ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan- Yohanes 6:52." Bagaimana mungkin kehidupan kekal itu dalam cara demikian?


Tahukah anda, menurut orang-orang Yahudi, ini adalah sebuah kebenaran yang sama sekali tak memiliki dasar dalam pandaNgan judaisme mereka? Kebenaran Yesus ini, sama sekali  bukan judaisme. Kehidupan kekal yang sedang dibicarakan Yesus ini, bukan sama sekali judaisme dan juga jalan keselamatan yang sedang ditawarkannya bukan sama sekali judaisme atau setidak-tidaknya kebenaran yang selaras dan senilai dengan apa yang diajarkan oleh guru-guru Kitab Suci  yang dimiliki bangsa Yahudi. Jika demikian, kebenaran dan keselamatan kekal dari Yesus ini darimanakah asalnya? Dari sorga! Ini asing sama sekali dengan bahkan spiritualisme Yahudi, dan Yesus sendiri menyatakan bahwa memang  dirinya dan segala kebenaran yang disampaikannya bukan sama sekali berakar dari judaisme dan apapun spiritualisme di dunia ini: “Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku. Inilah roti yang telah turun dari sorga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya- Yohanes 6:57-58." Kebenaran dari Allah di dalam Yesus Kristus adalah kebenaran yang memberikan hidup selama-lamanya, sementara pengertian judaisme mereka bertahan pada kebenaran yang berakhir pada kematian!



Kebenaran Yesus dan diri Yesus sendiri sama sekali tak diakui judaisme sebab Ia berasal dari Allah bukan berasal dari dunia pikir dan dunia spiritualisme Yahudi:

Yohanes 6:53-59 Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kita Abraham, yang telah mati! Nabi-nabipun telah mati; dengan siapakah Engkau samakan diri-Mu?" Jawab Yesus: "Jikalau Aku memuliakan diri-Ku sendiri, maka kemuliaan-Ku itu sedikitpun tidak ada artinya. Bapa-Kulah yang memuliakan Aku, tentang siapa kamu berkata: Dia adalah Allah kami, padahal kamu tidak mengenal Dia, tetapi Aku mengenal Dia. Dan jika Aku berkata: Aku tidak mengenal Dia, maka Aku adalah pendusta, sama seperti kamu, tetapi Aku mengenal Dia dan Aku menuruti firman-Nya. Abraham bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Ku dan ia telah melihatnya dan ia bersukacita." Maka kata orang-orang Yahudi itu kepada-Nya: "Umur-Mu belum sampai lima puluh tahun dan Engkau telah melihat Abraham?" Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada." Lalu mereka mengambil batu untuk melempari Dia; tetapi Yesus menghilang dan meninggalkan Bait Allah.


Sejak semula segala kebenaran yang keluar dari mulut Yesus adalah terkutuk dalam pemikiran dan spiritualisme Yahudi, terkait Mesias. Apa yang dipikirkan oleh pemikiran dan spiritualimse Yahudi bukan sama sekali milik Yesus. Dengan kata lain, pemikiran dan spiritualisme Yahudi tak pernah sama sekali memikirkan apa yang dipikirkan Allah terkait keselamatan manusia sesuai kehendak-Nya. Itu sebabnya, mengenai mereka, Yesus tajam berkata: “padahal kamu tidak mengenal Dia.” Orang Yahudi berpikir spiritualismenya akan membawa pengenalan kepada Bapa, dan Yesus tidak. Faktanya, Yesus menghakimi spiritualisme Yahudi sama sekali tak membawa siapapun untuk mengenal Allah yang benar.


Pemahaman yang mengatakan kebenaran Yesus dan iman Kristen berada didalam bingkai judaisme SEBAGAIMANA yang diajarkan oleh para pemimpin agama Yahudi, salah sama sekali. Faktanya berbeda sama sekali, bahkan bagi mereka Yesus itu sungguh layak dibunuhlalu mereka mengambil batu untuk melempari Dia.”


Segala kuasa di sorga,” telah diberikan kepada-Nya juga menunjukan: Ia sama sekali bukan milik  agama manapun; Ia bukan  imajinasi spiritual agama-agama tertentu. Ia bahkan pada akar budayanya dikecam sebagai terkutuk karena secara frontal melawan kebenaran didalam keyakinan-keyakinan judaisme. Sehingga memang kala Yesus berkata tentang sorga, bumi, neraka sekalipun dalam narasi-narasi budaya Yahudi , tak pernah sama sekali menjadi kebenaran-kebenaran judaisme, sebab judaisme sendiri berupaya membunuhnya sejak kali pertamanya!


Perintah agar mereka menantikan kedatangan Roh Kudus, menegaskan bahwa Yesus dan segenap pengajarannya bukan datang dari dunia ini dengan segenap spiritualismenya- apalagi diidentifikasi sebagai kebenaran yang berakar judaisme. Tidak sama sekali. Allahlah sumbernya yang mengatasi dunia  dan segenap alam ciptaan-Nya, tak pernah Ia dapat menjadi kebenaran dalam versi-versi manusia sehingga Ia sendiri sampai-sampai harus menahan diri-Nya untuk menyatakan kebenaran sesuai dengan kehendak-Nya sendiri:

▬Lukas 24:48-49 Kamu adalah saksi dari semuanya ini. Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi."


Yesus dan segenap kebenarannya berasal dari tempat tinggi, bukan  berasal dari tempat rendah di dunia ini. Tempat tinggi, bukan dalam definisi judaisme apalagi definisi Kristen, tetapi menurut Allah empunya sorga dan seganp ciptaan-Nya! Itulah sumber kedatangan Yesus sendiri, bukan dari judaisme. Ingatlah kebenaran ini:


▬Yohanes 1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.


Ia berasal dari tempat tinggi yang telah ada sejak segala sesuatu belum diciptakan, sementara Ia sendiri adalah pencipta segala sesuatunya: “Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan- Yohanes 1:3.” Sehingga  kala Ia menjadi manusia (Yohanes 1:14) di bumi ini dan lahir sebagai bangsa Yahudi, sama sekali bukan menjadikan dirinya sebagai “tuhan hanya bagi yahudi dan kemudian juga Kristen,” sama sekali tidak demikian dan sepenuhnya  bertentangan, bahkan pihak manusia menghendaki kematiannya!


Kebenaran yang disampaikan Yesus dan diri Yesus sendiri, itulah yang harus diberitakan, dan itu memerlukan kuasa dari tempat tinggi. Ini hal yang sangat vital harus disampaikan sebelum Ia naik ke sorga meninggalkan para murid, untuk 2 tujuan: (a) kepergiannya ke sorga menunjukan kekekalan dirinya sebab kedatangan Roh Kudus menantikan kenaikan-Nya ke sorga, dan (b) menegaskan bahwa kebenaran yang disampaikan bukan milik salah satu kelompok saja dan bahkan sudah kita lihat bahwa Yesus sama sekali tak melibatkan elemen-elemen judaisme yang sebelumnya berupaya membunuhnya, sebaliknya meminta  mereka menantikan pelengkapan pada diri mereka oleh sorga dengan kuasa dari sorga yang disematkan pada mereka oleh Roh Kudus.


Bukan sama sekali judaisme dan apapun konsepsi spiritualisme di dunia ini.


Tetapi,bagaimana dengan anda? Masihkah berpikir adanya kebenaran-kebenaran lain, bahkan sorga itu bergantung milik agama apa? Jika anda seorang pendeta mengajarkan hal demikian, sementara Yesus tidak, ini adalah kesempatan untuk bertobat dan menyerahkan pikiranmu ke dalam tangan Tuhan Sang pemilik kebenaran.

---Selesai---

Segala Pujian Hanya Bagi Tuhan





No comments:

Post a Comment

Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9