F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

Showing posts with label Pdt. Budi Asali. Show all posts
Showing posts with label Pdt. Budi Asali. Show all posts

0 II RAJA 20:1-11



Oleh:Pdt. Budi Asali, M.Div

credit:  foxnews.com
2Raja 20:1-11 - “(1) Pada hari-hari itu Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Lalu datanglah nabi Yesaya bin Amos, dan berkata kepadanya: ‘Beginilah firman TUHAN: Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi.’ (2) Lalu Hizkia memalingkan mukanya ke arah dinding dan ia berdoa kepada TUHAN: (3) ‘Ah TUHAN, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di mataMu.’ Kemudian menangislah Hizkia dengan sangat. (4) Tetapi Yesaya belum lagi keluar dari pelataran tengah, tiba-tiba datanglah firman TUHAN kepadanya: (5) ‘Baliklah dan katakanlah kepada Hizkia, raja umatKu: Beginilah firman TUHAN, Allah Daud, bapa leluhurmu: Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu; sesungguhnya Aku akan menyembuhkan engkau; pada hari yang ketiga engkau akan pergi ke rumah TUHAN. (6) Aku akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi dan Aku akan melepaskan engkau dan kota ini dari tangan raja Asyur; Aku akan memagari kota ini oleh karena Aku dan oleh karena Daud, hambaKu.’ (7) Kemudian berkatalah Yesaya: ‘Ambillah sebuah kue ara!’ Lalu orang mengambilnya dan ditaruh pada barah itu, maka sembuhlah ia. (8) Sebelum itu Hizkia telah berkata kepada Yesaya: ‘Apakah yang akan menjadi tanda bahwa TUHAN akan menyembuhkan aku dan bahwa aku akan pergi ke rumah TUHAN pada hari yang ketiga?’ (9) Yesaya menjawab: ‘Inilah yang akan menjadi tanda bagimu dari TUHAN, bahwa TUHAN akan melakukan apa yang telah dijanjikanNya: Akan majukah bayang-bayang itu sepuluh tapak atau akan mundur sepuluh tapak?’ (10) Hizkia berkata: ‘Itu perkara ringan bagi bayang-bayang itu untuk memanjang sepuluh tapak! Sebaliknya, biarlah bayang-bayang itu mundur ke belakang sepuluh tapak.’ (11) Lalu berserulah nabi Yesaya kepada TUHAN, maka dibuatNyalah bayang-bayang itu mundur ke belakang sepuluh tapak, yang sudah dijalani bayang-bayang itu pada penunjuk matahari buatan Ahas”.


I) Hizkia sakit dan hampir mati.
1) Hizkia sakit berat dan hampir mati (ay 1a).
Ay 1: “Pada hari-hari itu Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Lalu datanglah nabi Yesaya bin Amos, dan berkata kepadanya: ‘Beginilah firman TUHAN: Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi.’”.

Kalau dilihat dalam 2Raja-raja ini, baru saja Hizkia selesai dengan problem perang melawan Sanherib, raja Asyur (2Raja 18-19), maka sekarang ia terkena penyakit yang membahayakan jiwanya.

0 Naik Ke Surga, Duduk Disebelah Kanan Allah, Bapa Yang Mahakuasa



Oleh: Pdt.Budi Asali, M.Div


1) ‘Naik Ke Surga’.
a) Yesus naik ke surga secara jasmani 40 hari setelah kebangkitanNya (Kis 1:9 Luk 24:51).


b) Fungsi kenaikan Yesus ke surga:
1. Menunjukkan bahwa misinya untuk menebus dosa manusia sudah selesai.
Yoh 17:4-5“(4) Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepadaKu untuk melakukannya. (5) Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku padaMu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadiratMu sebelum dunia ada”.


Yesus diutus ke dunia untuk menebus / membereskan dosa manusia. Andaikata pada waktu Ia naik ke surga itu ternyata penebusan itu belum selesai Ia kerjakan, maka pasti Ia disuruh kembali. Bahwa ternyata Ia tidak disuruh kembali dan bahkan diterima untuk duduk di sebelah kanan Bapa menunjukkan bahwa penebusan yang Ia lakukan memang sudah selesai.

0 KENAIKAN KRISTUS KE SURGA



Oleh: Pdt.Budi Asali, M.Div


The Ascension; Gustave DORÉ; 1865 
engraving from “the Holy Bible”
Kisah 1:1-11 - “(1) Hai Teofilus, dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus, (2) sampai pada hari Ia terangkat. Sebelum itu Ia telah memberi perintahNya oleh Roh Kudus kepada rasul-rasul yang dipilihNya. (3) Kepada mereka Ia menunjukkan diriNya setelah penderitaanNya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah. (4) Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang - demikian kataNya - ‘telah kamu dengar dari padaKu. (5) Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.’ (6) Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: ‘Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?’ (7) JawabNya: ‘Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasaNya. (8) Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.’ (9) Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutupNya dari pandangan mereka. (10) Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, (11) dan berkata kepada mereka: ‘Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga.’”.

I) Antara kebangkitan dan kenaikan.
Yesus masih ada di dunia selama 40 hari antara kebangkitanNya dan kenaikanNya ke sorga (ay 3).

1)TujuanNya adalah untuk membuktikan bahwa Ia betul-betul bangkit dari antara orang mati, dan betul-betul hidup.
Ay 3: “Kepada mereka Ia menunjukkan diriNya setelah penderitaanNya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah”.

0 MATIUS 1:18-25





Sabtu, tgl 20 Desember 2014, pk 18.00

Pdt. Budi Asali, M. Div.


Mat 1:18-25 - “(18) Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibuNya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. (19) Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. (20) Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: ‘Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. (21) Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umatNya dari dosa mereka.’ (22) Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: (23) ‘Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel’ - yang berarti: Allah menyertai kita. (24) Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya, (25) tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus.”.

I) Tujuan kedatangan Yesus ke dalam dunia.

Sebetulnya ada banyak tujuan dari kedatangan Yesus, seperti:

1)   Memberitakan Injil (Mark 1:38).
Mark 1:38 - “JawabNya: ‘Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang.’”.


2)   Memberi kesaksian tentang kebenaran (Yoh 18:37).
Yoh 18:37 - “Maka kata Pilatus kepadaNya: ‘Jadi Engkau adalah raja?’ Jawab Yesus: ‘Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suaraKu.’”.

0 CAKAP, BENAR, MAU DIAJAR & BELAJAR DALAM MENGAJAR




 Minggu, tgl 3 Mei 2015, pk 8.00 & 17.00
PDT. BUDI ASALI, M. DIV.

KISAH RASUL 18:24-28

Kisah 18:24-28 - “(24) Sementara itu datanglah ke Efesus seorang Yahudi bernama Apolos, yang berasal dari Aleksandria. Ia seorang yang fasih berbicara dan sangat mahir dalam soal-soal Kitab Suci. (25) Ia telah menerima pengajaran dalam Jalan Tuhan. Dengan bersemangat ia berbicara dan dengan teliti ia mengajar tentang Yesus, tetapi ia hanya mengetahui baptisan Yohanes. (26) Ia mulai mengajar dengan berani di rumah ibadat. Tetapi setelah Priskila dan Akwila mendengarnya, mereka membawa dia ke rumah mereka dan dengan teliti menjelaskan kepadanya Jalan Allah. (27) Karena Apolos ingin menyeberang ke Akhaya, saudara-saudara di Efesus mengirim surat kepada murid-murid di situ, supaya mereka menyambut dia. Setibanya di Akhaya maka ia, oleh kasih karunia Allah, menjadi seorang yang sangat berguna bagi orang-orang yang percaya. (28) Sebab dengan tak jemu-jemunya ia membantah orang-orang Yahudi di muka umum dan membuktikan dari Kitab Suci bahwa Yesus adalah Mesias.”.
I) Diri Apolos
1) Ia berasal dari Alexandaria (ay 24).
Kota ini merupakan pusat ‘ahli theologia’ saat itu, karena di sana ada semacam sekolah theologia yang terkenal karena penafsiran alegorisnya. Mungkin sekali Apolos adalah lulusan dari sekolah tersebut.

0 KEMATIAN YANG MENGERIKAN




Oleh: Pdt.Budi Asali

KEMATIAN YANG MENGERIKAN
(16 Mei 2014)



LUKAS 13:1-9
Luk 13:2 Yesus menjawab mereka: "Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar dosanya dari pada dosa semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami nasib itu?
Luk 13:3 Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian.
Luk 13:4 Atau sangkamu kedelapan belas orang, yang mati ditimpa menara dekat Siloam, lebih besar kesalahannya dari pada kesalahan semua orang lain yang diam di Yerusalem?
Luk 13:5 Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian."
Luk 13:6 Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini: "Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak menemukannya.
Luk 13:7 Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma!
Luk 13:8 Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya,
Luk 13:9 mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!"


Pendahuluan:
Kalau kita mendengar berita tentang kematian yang mengerikan yang di alami seseorang, maka kita sering menganggap bahwa orang itu mengalami hal itu sebagai hukuman dari Tuhan, karena ia sangat berdosa di hadapan Tuhan, atau lebih berdosa dibandingkan dengan orang lain.Pandangan seperti ini sudah ada pada jaman dulu.

0 LUKAS 9:1-6 (1)



Oleh : Pdt. Budi Asali M.Div

LUKAS 9:1-6 (1)
Minggu, tgl 18 Januari 2015, pk 17.00

Luk 9:1-6 - “(1) Maka Yesus memanggil kedua belas muridNya, lalu memberikan tenaga dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit. (2) Dan Ia mengutus mereka untuk memberitakan Kerajaan Allah dan untuk menyembuhkan orang, (3) kataNya kepada mereka: ‘Jangan membawa apa-apa dalam perjalanan, jangan membawa tongkat atau bekal, roti atau uang, atau dua helai baju. (4) Dan apabila kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari situ. (5) Dan kalau ada orang yang tidak mau menerima kamu, keluarlah dari kota mereka dan kebaskanlah debunya dari kakimu sebagai peringatan terhadap mereka.’ (6) Lalu pergilah mereka dan mereka mengelilingi segala desa sambil memberitakan Injil dan menyembuhkan orang sakit di segala tempat.”.


I)Yesus memanggil dan mengutus 12 murid.
Ay 1-2: “(1) Maka Yesus memanggil kedua belas muridNya, lalu memberikan tenaga dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit. (2) Dan Ia mengutus mereka untuk memberitakan Kerajaan Allah dan untuk menyembuhkan orang,”.

1)Yang memanggil dan mengutus adalah Yesus sendiri.
Bandingkan dengan ayat-ayat ini:


Mat 10:1,5 - “(1) Yesus memanggil kedua belas muridNya dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan. ... (5) Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: ‘Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria,”.

0 Yunus 4:1-11



Oleh: Pdt. Budi Asali, M.Div

Yunus 4:1-11


Bacalah lebih dulu bagian 5


Yunus 4:1-11 - “(1) Tetapi hal itu sangat mengesalkan hati Yunus, lalu marahlah ia. (2) Dan berdoalah ia kepada TUHAN, katanya: ‘Ya TUHAN, bukankah telah kukatakan itu, ketika aku masih di negeriku? Itulah sebabnya, maka aku dahulu melarikan diri ke Tarsis, sebab aku tahu, bahwa Engkaulah Allah yang pengasih dan penyayang, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia serta yang menyesal karena malapetaka yang hendak didatangkanNya. (3) Jadi sekarang, ya TUHAN, cabutlah kiranya nyawaku, karena lebih baik aku mati dari pada hidup.’ (4) Tetapi firman TUHAN: ‘Layakkah engkau marah?’ (5) Yunus telah keluar meninggalkan kota itu dan tinggal di sebelah timurnya. Ia mendirikan di situ sebuah pondok dan ia duduk di bawah naungannya menantikan apa yang akan terjadi atas kota itu. (6) Lalu atas penentuan TUHAN Allah tumbuhlah sebatang pohon jarak melampaui kepala Yunus untuk menaunginya, agar ia terhibur dari pada kekesalan hatinya. Yunus sangat bersukacita karena pohon jarak itu. (7) Tetapi keesokan harinya, ketika fajar menyingsing, atas penentuan Allah datanglah seekor ulat, yang menggerek pohon jarak itu, sehingga layu. (8) Segera sesudah matahari terbit, maka atas penentuan Allah bertiuplah angin timur yang panas terik, sehingga sinar matahari menyakiti kepala Yunus, lalu rebahlah ia lesu dan berharap supaya mati, katanya: ‘Lebih baiklah aku mati dari pada hidup.’ (9) Tetapi berfirmanlah Allah kepada Yunus: ‘Layakkah engkau marah karena pohon jarak itu?’ Jawabnya: ‘Selayaknyalah aku marah sampai mati.’ (10) Lalu Allah berfirman: ‘Engkau sayang kepada pohon jarak itu, yang untuknya sedikitpun engkau tidak berjerih payah dan yang tidak engkau tumbuhkan, yang tumbuh dalam satu malam dan binasa dalam satu malam pula. (11) Bagaimana tidak Aku akan sayang kepada Niniwe, kota yang besar itu, yang berpenduduk lebih dari seratus dua puluh ribu orang, yang semuanya tak tahu membedakan tangan kanan dari tangan kiri, dengan ternaknya yang banyak?’”.

I) Kemarahan Yunus.


1)Yunus marah (ay 1).
a)Kemarahan belum tentu merupakan suatu dosa.
Pulpit Commentary: “Anger is in itself an emotion which may be either good or evil. ... a righteous anger or indignation with wrong-doers is now and again in the Scripture narrative mentioned with approval. Indeed, a nature to which anger is foreign cannot but be lacking in moral fibre. On the other hand, into how many sins have men been led by giving way to foolish anger? ... An angry man can seldom decide with justice or act with consideration” (= Kemarahan itu sendiri merupakan suatu perasaan yang bisa baik atau jahat. ... kemarahan yang benar terhadap orang-orang yang berbuat jahat berulang kali disebutkan dalam cerita Kitab Suci dan direstui. Memang, seseorang bagi siapa kemarahan merupakan sesuatu yang asing adalah orang yang tidak mempunyai kwalitet moral yang baik. Di sisi yang lain, orang-orang telah dibawa ke dalam banyak dosa karena menyerah pada kemarahan yang bodoh. ... Seorang yang marah jarang bisa memutuskan dengan keadilan atau bertindak dengan pertimbangan) - hal 82-83.

0 YUNUS 3:1-10



Oleh: Pdt. Budi Asali, M.Div

YUNUS 3:1-10





Bacalah lebih dulu bagian 4


Yunus 3:1-10 - “(1) Datanglah firman TUHAN kepada Yunus untuk kedua kalinya, demikian: (2) ‘Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, dan sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu.’ (3) Bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai dengan firman Allah. Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya, tiga hari perjalanan luasnya. (4) Mulailah Yunus masuk ke dalam kota itu sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru: ‘Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan.’ (5) Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa dan mereka, baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung. (6) Setelah sampai kabar itu kepada raja kota Niniwe, turunlah ia dari singgasananya, ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di abu. (7) Lalu atas perintah raja dan para pembesarnya orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian: ‘Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum air. (8) Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru dengan keras kepada Allah serta haruslah masing-masing berbalik dari tingkah lakunya yang jahat dan dari kekerasan yang dilakukannya. (9) Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan menyesal serta berpaling dari murkaNya yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa.’ (10) Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkanNya terhadap mereka, dan Iapun tidak jadi melakukannya”.

 

I) Pengutusan kedua terhadap Yunus (ay 1-2).


Ay 1-2: “(1) Datanglah firman TUHAN kepada Yunus untuk kedua kalinya, demikian: (2) ‘Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, dan sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu.’”.

1)   Dimana Yunus berada pada saat itu?
Barnes menganggap bahwa kata-kata dalam ay 2 - ‘Bangunlah, pergilah ke Niniwe’ - tidak mungkin diberikan kepada Yunus yang sedang dalam perjalanan ke Niniwe. Ia mengatakan bahwa Yunus pergi ke Yerusalem untuk membayar nazarnya dan bersyukur kepada Allah di sana, dan lalu pulang ke rumahnya. Setelah beberapa saat maka datanglah Firman Tuhan kepadanya yang menyuruhnya pergi ke Niniwe (ay 1-2). Dengan demikian ada suatu jangka waktu yang memungkinkan kabar tentang dirinya yang ditelan ikan dsb untuk bisa tersebar dan sampai ke telinga orang-orang Niniwe.

0 YUNUS 1:17-2:10



Oleh: Pdt. Budi Asali, M.Div

YUNUS 1:17-2:10




Bacalah lebih dulu bagian 3


Yunus 1:17-2:10 - “(1:17) Maka atas penentuan TUHAN datanglah seekor ikan besar yang menelan Yunus; dan Yunus tinggal di dalam perut ikan itu tiga hari tiga malam lamanya. (2:1) Berdoalah Yunus kepada TUHAN, Allahnya, dari dalam perut ikan itu, (2:2) katanya: ‘Dalam kesusahanku aku berseru kepada TUHAN, dan Ia menjawab aku, dari tengah-tengah dunia orang mati aku berteriak, dan Kaudengarkan suaraku. (2:3) Telah Kaulemparkan aku ke tempat yang dalam, ke pusat lautan, lalu aku terangkum oleh arus air; segala gelora dan gelombangMu melingkupi aku. (2:4) Dan aku berkata: telah terusir aku dari hadapan mataMu. Mungkinkah aku memandang lagi baitMu yang kudus? (2:5) Segala air telah mengepung aku, mengancam nyawaku; samudera raya merangkum aku; lumut lautan membelit kepalaku (2:6) di dasar gunung-gunung. Aku tenggelam ke dasar bumi; pintunya terpalang di belakangku untuk selama-lamanya. Ketika itulah Engkau naikkan nyawaku dari dalam liang kubur, ya TUHAN, Allahku. (2:7) Ketika jiwaku letih lesu di dalam aku, teringatlah aku kepada TUHAN, dan sampailah doaku kepadaMu, ke dalam baitMu yang kudus. (2:8) Mereka yang berpegang teguh pada berhala kesia-siaan, merekalah yang meninggalkan Dia, yang mengasihi mereka dengan setia. (2:9) Tetapi aku, dengan ucapan syukur akan kupersembahkan korban kepadaMu; apa yang kunazarkan akan kubayar. Keselamatan adalah dari TUHAN!’ (2:10) Lalu berfirmanlah TUHAN kepada ikan itu, dan ikan itupun memuntahkan Yunus ke darat”.

I) Penjelasan tentang ay 2-9.


Kalau dilihat sepintas lalu, maka ay 2-9 itu kelihatannya adalah doa Yunus di dalam perut ikan itu:
1)   Ay 1 mengatakan bahwa Yunus berdoa dari dalam perut ikan.
2)   Ay 2-9 terletak sebelum ay 10, dimana ikan itu memuntahkan Yunus.

Tetapi kalau kita mempelajari dengan lebih teliti, maka kesimpulannya akan lain:
a)   Ay 2-9 berbentuk puisi. Apakah dalam perut ikan Yunus masih bisa membuat puisi?
b)   Kata-kata kerja yang ada dalam bentuk lampau (past tense), seperti:
1.  Ay 2: Ia menjawab aku dan Kaudengarkan suaraku’. Kata kerja yang saya garis bawahi itu ada dalam past tense (= bentuk lampau).
2.  Ay 6: Engkau naikkan nyawaku dari dalam liang kubur’. Kata ‘Engkau naikkan’ juga ada dalam past tense (= bentuk lampau).

Catatan: dalam bahasa Ibrani subyek dan kata kerja pada umumnya tergabung menjadi satu kata.

c)   Seluruh bagian ini tidak berbentuk permintaan, tetapi syukur atas pertolongan Tuhan.

Karena itu, kesimpulannya adalah: ay 2-9 sebetulnya adalah doa syukur Yunus setelah ia keluar dari dalam perut ikan, tetapi di dalam doa itu dimasukkan juga pikiran-pikiran / doa Yunus ketika ia ada di dalam perut ikan. Karena itu, dari doa syukur ini kita bisa mempelajari pengalaman Yunus ketika ia berada di dalam perut ikan.

0 YUNUS 1:8-17


 

Oleh: Pdt. Budi Asali M.Div

 

YUNUS 1:8-17




Bacalah  lebih dulu bagian 2

Yunus 1:8-17 - “(8) Berkatalah mereka kepadanya: ‘Beritahukan kepada kami, karena siapa kita ditimpa oleh malapetaka ini. Apa pekerjaanmu dan dari mana engkau datang, apa negerimu dan dari bangsa manakah engkau?’ (9) Sahutnya kepada mereka: ‘Aku seorang Ibrani; aku takut akan TUHAN, Allah yang empunya langit, yang telah menjadikan lautan dan daratan.’ (10) Orang-orang itu menjadi sangat takut, lalu berkata kepadanya: ‘Apa yang telah kauperbuat?’ - sebab orang-orang itu mengetahui, bahwa ia melarikan diri, jauh dari hadapan TUHAN. Hal itu telah diberitahukannya kepada mereka. (11) Bertanyalah mereka: ‘Akan kami apakan engkau, supaya laut menjadi reda dan tidak menyerang kami lagi, sebab laut semakin bergelora.’ (12) Sahutnya kepada mereka: ‘Angkatlah aku, campakkanlah aku ke dalam laut, maka laut akan menjadi reda dan tidak menyerang kamu lagi. Sebab aku tahu, bahwa karena akulah badai besar ini menyerang kamu.’ (13) Lalu berdayunglah orang-orang itu dengan sekuat tenaga untuk membawa kapal itu kembali ke darat, tetapi mereka tidak sanggup, sebab laut semakin bergelora menyerang mereka. (14) Lalu berserulah mereka kepada TUHAN, katanya: ‘Ya TUHAN, janganlah kiranya Engkau biarkan kami binasa karena nyawa orang ini dan janganlah Engkau tanggungkan kepada kami darah orang yang tidak bersalah, sebab Engkau, TUHAN, telah berbuat seperti yang Kaukehendaki.’ (15) Kemudian mereka mengangkat Yunus, lalu mencampakkannya ke dalam laut, dan laut berhenti mengamuk. (16) Orang-orang itu menjadi sangat takut kepada TUHAN, lalu mempersembahkan korban sembelihan bagi TUHAN serta mengikrarkan nazar. (17) Maka atas penentuan TUHAN datanglah seekor ikan besar yang menelan Yunus; dan Yunus tinggal di dalam perut ikan itu tiga hari tiga malam lamanya”.

 

I)Pengaturan Tuhan sehingga Yunus dilempar ke laut.


1)Percakapan antara Yunus dengan para awak kapal (ay 8-12).

a)Orang-orang di kapal menanyai Yunus.
Ay 8: Berkatalah mereka kepadanya: ‘Beritahukan kepada kami, karena siapa kita ditimpa oleh malapetaka ini. Apa pekerjaanmu dan  dari mana engkau datang, apa negerimu dan dari bangsa manakah engkau?’”.

0 YUNUS 1:4-7



Oleh: Pdt. Budi Asali, M.Div

YUNUS 1:4-7






Bacalah lebih dulu bagian 1
Yunus 1:4-7 - “(4) Tetapi TUHAN menurunkan angin ribut ke laut, lalu terjadilah badai besar, sehingga kapal itu hampir-hampir terpukul hancur. (5) Awak kapal menjadi takut, masing-masing berteriak-teriak kepada allahnya, dan mereka membuang ke dalam laut segala muatan kapal itu untuk meringankannya. Tetapi Yunus telah turun ke dalam ruang kapal yang paling bawah dan berbaring di situ, lalu tertidur dengan nyenyak. (6) Datanglah nakhoda mendapatkannya sambil berkata: ‘Bagaimana mungkin engkau tidur begitu nyenyak? Bangunlah, berserulah kepada Allahmu, barangkali Allah itu akan mengindahkan kita, sehingga kita tidak binasa.’ (7) Lalu berkatalah mereka satu sama lain: ‘Marilah kita buang undi, supaya kita mengetahui, karena siapa kita ditimpa oleh malapetaka ini.’ Mereka membuang undi dan Yunuslah yang kena undi”.


Kalau dalam pelajaran yang lalu kita melihat bagaimana Yunus mendapat perintah Allah dan lalu menolaknya, maka dalam pelajaran ini kita melihat bagaimana dan dengan cara apa Allah mengejar Yunus.

0 YUNUS 1:1-3



Oleh: Pdt. Budi Asali, M.Div

YUNUS 1:1-3



Yunus 1:1-3 - “(1) Datanglah firman TUHAN kepada Yunus bin Amitai, demikian: (2) ‘Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai kepadaKu.’ (3) Tetapi Yunus bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN; ia pergi ke Yafo dan mendapat di sana sebuah kapal, yang akan berangkat ke Tarsis. Ia membayar biaya perjalanannya, lalu naik kapal itu untuk berlayar bersama-sama dengan mereka ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN”.

I) Perintah Allah kepada Yunus.


1)Yunus.
Sebelum disuruh ke Niniwe, Yunus sudahlah seorang nabi Tuhan.
2Raja 14:25 - “Ia mengembalikan daerah Israel, dari jalan masuk ke Hamat sampai ke Laut Araba sesuai dengan firman TUHAN, Allah Israel, yang telah diucapkanNya dengan perantaraan hambaNya, nabi Yunus bin Amitai dari Gat-Hefer”.


Jadi Yunus menubuatkan bahwa daerah Israel akan kembali sampai pada batas tertentu, dan raja Yerobeam II menggenapi nubuat tersebut.


Tetapi Clarke (hal 698) mengatakan bahwa tidak bisa diketahui apakah nubuat ini terjadi sebelum atau sesudah cerita dalam kitab Yunus ini.

0 Pembahasan I PETRUS 3:18-20 (3)



Oleh: Pdt. Budi Asali, M.Div

pembahasan I PETRUS 3:18-20 (3)


Bacalah lebih dulu bagian 2

Calvin menjelaskan mengapa hal itu dilakukan dalam Kitab Suci dengan berkata sebagai berikut:
“And they (Scriptures) so earnestly express this union of the two natures that is in Christ as sometimes to inter­change them”  [= Dan mereka (Kitab-kitab Suci) begitu sungguh-sungguh mewujudkan kesatuan dari dua hakekat yang ada di dalam Kristus sehingga kadang-kadang menukar / membolak-balik mereka] - ‘Institutes of the Christian Religion’, Book II, Chapter XIV, 1.

“Because the selfsame one was both God and man, for the sake of the union of both natures he gave to the one what belonged to the other” (= Karena orang yang sama adalah Allah dan manusia, demi kesatuan dari kedua hakekat, ia memberikan kepada yang satu apa yang termasuk pada yang lain) - ‘Institutes of the Christian Religion’, Book II, Chapter XIV, 2.

Dua pandangan ini, sekalipun berbeda dalam penafsiran, tetapi sebetulnya tidak terlalu berbeda dalam substansi, karena sekalipun Allah Anak dan Roh Kudus adalah 2 Pribadi yang berbeda, tetapi Mereka tetap adalah satu (karena adanya kesatuan hakekat).


b)Siapa yang diinjili? Dengan kata lain, siapa ‘roh-roh dalam penjara’ itu?

0 Pembahasan I PETRUS 3:18-20 (2)



Oleh: Pdt. Budi Asali, M.Div


pembahasan I PETRUS 3:18-20 (2)


Bacalah lebih dulu bagian 1

5) Yesus, melalui Roh Kudus, melakukan pemberitaan kepada roh-roh yang dalam penjara setelah kebangkitanNya, atau pada waktu kenaikanNya ke surga.


Louis Berkhof: “Bavinck considers this untenable and interprets the passage as referring to the ascension, which he regards as a rich, triumphant, and powerful preaching to the spirits in prison” (= Bavinck menganggap ini tidak bisa dipertahankan dan menafsirkan bahwa teks ini menunjuk pada kenaikan, yang ia anggap sebagai suatu pemberitaan / khotbah yang kaya, menang dan berkuasa kepada roh-roh dalam penjara) - ‘Systematic Theology’, hal 341.


Catatan:
yang dimaksud dengan ‘this’ / ‘ini’ dalam kutipan di atas adalah penafsiran Berkhof tentang 1Pet 3:18-20. Tetapi dari buku Bavinck yang lain, yang saya kutipkan di bawah ini, kelihatannya Bavinck mempunyai 2 kemungkinan pandangan, dan ia tidak menganggap pandangan Berkhof sebagai tidak dapat dipertahankan. Sebaliknya ia tetap menganggapnya sebagai suatu kemungkinan.

0 Pembahasan I PETRUS 3:18-20 (1)


 

Oleh: Pdt. Budi Asali, M.Div


pembahasan I PETRUS 3:18-20 (1)



1Pet 3:18-20 - Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah; Ia, yang telah dibunuh dalam keadaanNya sebagai manusia, tetapi yang telah dibangkitkan menurut Roh, (19) dan di dalam Roh itu juga Ia pergi memberitakan Injil kepada roh-roh yang di dalam penjara, (20) yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, dimana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu”.

Tidak usah diragukan lagi, ini merupakan suatu bagian Kitab Suci yang sangat sukar, dan bahkan ini merupakan salah satu bagian yang paling sukar dalam Kitab Suci. Sukarnya teks ini terlihat dari beberapa komentar di bawah ini:

William Barclay:
“this passage is one of the most difficult in the New Testament, ... we are here face to face with one of the most difficult passages, not only in Peter’s letter, but in the whole New Testament” (= text ini adalah salah satu teks yang paling sukar dalam Perjanjian Baru, ... di sini kita berhadapan dengan salah satu teks yang paling sukar, bukan hanya dalam surat Petrus, tetapi dalam seluruh Perjanjian Baru) - hal 233,236.

0 Bahasa Anthropomorphisme




Oleh: Pdt. Budi Asali, M.Div



Bahasa Anthropomorphisme



Jarak antara Pencipta dan ciptaanNya sangat besar. Tetapi bagaimanapun ciptaan tersebut adalah hasil karya dari sang Pencipta, dan karena itu, maka ada ‘jejak’ dari sang Pencipta dalam hasil karyaNya itu.

Illustrasi: Kalau seseorang yang berjiwa seni membangun dan mengatur rumah, maka jiwa seninya akan terlihat dari hasil karyanya tersebut. Kalau orang pandai menulis buku, maka kepandaiannya akan terlihat dari hasil karyanya itu. Kalau orang yang puitis menulis buku, maka jiwa puitisnya pasti akan terlihat dalam buku itu. Demikian juga pada waktu Allah menciptakan alam semesta dengan segala isinya; pasti ada ‘jejak’ dari Allah dalam hasil karyaNya tersebut.

Tetapi manusia merupakan hasil karya yang khusus dari Allah, karena manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Karena itu, ‘jejak’ Allah terlihat paling nyata dalam diri manusia.

Herman Bavinck: “though the distance between creature and Creator is, indeed, infinite; nevertheless, the entire universe is God’s handiwork. Therefore, there is a close connection between God and the universe. ... Hence, we have the right to speak of God in language which pertains to the creature. ... We do not see God as he is in himself. We behold him in his works” [= sekalipun jarak antara ciptaan dan Pencipta itu tak terbatas; tetapi seluruh alam semesta adalah pekerjaan tangan Allah. Karena itu, ada hubungan yang dekat antara Allah dan alam semesta. ... Karena itu kita punya hak untuk berbicara tentang Allah dalam bahasa yang berkenaan dengan ciptaan. ... Kita tidak melihat Allah sebagaimana adanya Ia dalam diriNya sendiri. Kita melihat Dia dalam pekerjaanNya] - ‘The Doctrine of God’, hal 91.

0 "Jika Allah memanggilmu menjadi seorang pengkhotbah, jangan merendahkan diri dengan menjadi seorang raja"





Minggu, tgl 4 Januari 2015, pk 08.00
PDT. BUDI ASALI. M. DIV. 

"Jika Allah memanggilmu menjadi seorang pengkhotbah, jangan merendahkan diri dengan menjadi seorang raja"



Kis 12:25-13:12 - “(12:25) Barnabas dan Saulus kembali dari Yerusalem, setelah mereka menyelesaikan tugas pelayanan mereka. Mereka membawa Yohanes, yang disebut juga Markus. (13:1) Pada waktu itu dalam jemaat di Antiokhia ada beberapa nabi dan pengajar, yaitu: Barnabas dan Simeon yang disebut Niger, dan Lukius orang Kirene, dan Menahem yang diasuh bersama dengan raja wilayah Herodes, dan Saulus. (13:2) Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus: ‘Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagiKu untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka.’ (13:3) Maka berpuasa dan berdoalah mereka, dan setelah meletakkan tangan ke atas kedua orang itu, mereka membiarkan keduanya pergi. (13:4) Oleh karena disuruh Roh Kudus, Barnabas dan Saulus berangkat ke Seleukia, dan dari situ mereka berlayar ke Siprus. (13:5) Setiba di Salamis mereka memberitakan firman Allah di dalam rumah-rumah ibadat orang Yahudi. Dan Yohanes menyertai mereka sebagai pembantu mereka. (13:6) Mereka mengelilingi seluruh pulau itu sampai ke Pafos. Di situ mereka bertemu dengan seorang Yahudi bernama Baryesus. Ia seorang tukang sihir dan nabi palsu. (13:7) Ia adalah kawan gubernur pulau itu, Sergius Paulus, yang adalah orang cerdas. Gubernur itu memanggil Barnabas dan Saulus, karena ia ingin mendengar firman Allah. (13:8) Tetapi Elimas - demikianlah namanya dalam bahasa Yunani -, tukang sihir itu, menghalang-halangi mereka dan berusaha membelokkan gubernur itu dari imannya. (13:9) Tetapi Saulus, juga disebut Paulus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap dia, (13:10) dan berkata: ‘Hai anak Iblis, engkau penuh dengan rupa-rupa tipu muslihat dan kejahatan, engkau musuh segala kebenaran, tidakkah engkau akan berhenti membelokkan Jalan Tuhan yang lurus itu? (13:11) Sekarang, lihatlah, tangan Tuhan datang menimpa engkau, dan engkau menjadi buta, beberapa hari lamanya engkau tidak dapat melihat matahari.’ Dan seketika itu juga orang itu merasa diliputi kabut dan gelap, dan sambil meraba-raba ia harus mencari orang untuk menuntun dia. (13:12) Melihat apa yang telah terjadi itu, percayalah gubernur itu; ia takjub oleh ajaran Tuhan.”.


I) Gereja di Antiokhia (12:25-13:3).
1)Pengkaderan Markus.
Barnabas dan Saulus, yang tadinya diutus untuk suatu pelayanan (11:29-30), sekarang kembali ke Antiokhia. Mereka membawa Yohanes yang juga disebut Markus (12:25).

Kis 12:25 - “Barnabas dan Saulus kembali dari Yerusalem, setelah mereka menyelesaikan tugas pelayanan mereka. Mereka membawa Yohanes, yang disebut juga Markus.”.

0 PRINSIP-PRINSIP HERMENEUTICS (8)



Oleh:Pdt.Budi Asali, M.Div

PRINSIP-PRINSIP HERMENEUTICS (8)


Bacalah lebih dulu bagian 7


VIII) Ayat dari sudut Allah dan dari sudut manusia.
Kalau kita tidak bisa membedakan kedua hal itu dalam Kitab Suci, maka kita tidak bisa terhindar dari kontradiksi. Kalau kita bisa membedakan kedua hal tersebut, maka kita bisa mengharmoniskan kedua bagian tersebut.


Contoh:
1)Dalam Kej 6:5,6 Kel 32:10-14 1Sam 15:11,35 Yes 38:1,5 Yer 18:8 Yun 3:10 dikatakan bahwa Allah itu menyesal dan mengubah keputusanNya. Ini merupakan ayat-ayat yang ditinjau dari sudut manusia!

Khususnya perhatikan Kel 32:10-14 dimana Allah menyesal / bertobat setelah dinasehati oleh Musa!

  • Exo 32:10 Oleh sebab itu biarkanlah Aku, supaya murka-Ku bangkit terhadap mereka dan Aku akan membinasakan mereka, tetapi engkau akan Kubuat menjadi bangsa yang besar."



  • Exo 32:11 Lalu Musa mencoba melunakkan hati TUHAN, Allahnya, dengan berkata: "Mengapakah, TUHAN, murka-Mu bangkit terhadap umat-Mu, yang telah Kaubawa keluar dari tanah Mesir dengan kekuatan yang besar dan dengan tangan yang kuat?
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9